Tugas 1.1 Hubungan Antara RENSTRA 2015-2019 dengan
Analisa Peluang Pasar
“RENSTRA BADAN EKONOMI KREATIF TAHUN 2015-2019”
Ø Tugas
BEK
• Membantu Presiden
dalam :
1. Merumuskan,
2. Menetapkan,
3. Mengoordinasikan,
dan
4. Sinkronisasi
Kebijakan
Ø Tugas
Fungsi Merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan dan
program pengembangan branding, promosi
dan publikasi produk ekonomi kreatif di dalam dan luar negeri.
1.
Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan dan program pengembangan
branding, promosi dan publikasi produk ekonomi kreatif; 2. Koordinasi,
sinkronisasi perencanaan, pelaksanaan kebijakan dan program pengembangan
branding, promosi dan publikasi produk ekonomi kreatif;
3.
Pengawasan atas pelaksanaan kebijakan dan program pengembangan branding,
promosi dan publikasi produk ekonomi kreatif;
4. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi
atas pelaksanaan kebijakan dan program
pengembangan branding, promosi dan publikasi produk ekonomi kreatif;
5.
Pelaksanaan pembinaan dan pemberian dukungan kepada semua pemangku kepentingan
terkait pengembangan branding, promosi dan publikasi produk ekonomi kreatif;
6.
Pelaksanaan komunikasi dan koordinasi dengan Lembaga Negara, Kementerian,
Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pemerintah Daerah, dan pihak lain yang
terkait di dalam dan luar negeri untuk pengembangan branding, promosi dan
publikasi produk ekonomi kreatif; dan
Pada dasarnya, analisa pasar dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar peluang pasar yang bisa dinikmati oleh pebisnis.
Peluang itu hanya bisa dinikmati jika pebinis mau melakukan usaha tertentu yang
memancing peluang dalam pasar. Analisa tidak hanya dilakukan untuk mengetahui
besarnya potensi keuntungan yang bisa diraih, analisa juga mencakup berbagai
macam faktor pendukung yang bisa mempengaruhi perilaku konsumen yang akan
menjadi target produk atau jasa kita. Training ini akan memberikan analisa
komprehensif meliputi penilaian pangsa pasar perbankan dan besar
kecilnya ukuran di lini bisnis kunci atau sektor serta prospeknya kedepan,
produk bank yang sekarang ada, perluasan pasar, dan keuntungan nyata lain yang
dihasilkan dari penguasaan posisi pasar perbankan (penentuan harga vs
kekuatan pendanaan) baik di pasar nasional, pasar regional, atau dalam segmen/sektor
tertentu. Kerawanan posisi pasar perbankan juga dilihat dengan
membandingkan keuntungan kompetitif terhadap para pesaing sejenis.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain
sebagai berikut :
1.
Analaisis pemasaran sebagai strategi
bisnis industry perbankan
2.
Strategi penentuan posisi
3.
Strategi pelayanan konsumen
4.
Strategi penentuan produk
5.
Target pasar
6.
Promotion
7.
Pangsa pasar
8.
Metode pengumpulan informasi dalam
kegiatan analisa pasar
9.
Metode analisis SWOT
10.
Faktor-faktor analisis pasar
“SISTEM PEMASARAN”
1.
A. Pengertian Sistem Pemasaran
Sistem adalah sekolompok item atau bagian-bagia yang saling berhubungan
dan saling berkaitan secara tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi
dapat diartikan sistem pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan
tugas pemasaran barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang
saling memberikan pengaruh dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan
dengan pasarnya..
Dalam
pemasaran kelompok item yang saling berhubungan dan saling berkaitan itu mencakup
:
11.
1.
Gabungan organisasi yang melaksanakan kerja pemasaran.
12.
2.
Produk, jasa, gagasan atau manusia yang dipasarkan.
13.
3. Target
pasar.
14.
4.
Perantara (pengecer, grosir, agen transportasi, lembaga keuangan).
15.
5.
Kendala lingkungan (environmental constraints).
16.
Sistem
pemasaran yang paling sederhana terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan,
yaitu organisasi pemasaran dan target pasarnmya. Unsur-unsur dalam sebuah
sistem pemasaran serupa dengan unsur-unsur yang ada pada sistem radio stereo.
Bekerja secara terpisah, tetapi pada waktu dipertemukan secara tepat.
B. Macam – Macam Sistem Pemasaran
17.
a. Sistem pemasaran dengan saluran vertikal
18.
Pada sistem ini produsen, grosir, dan pengecer
bertindak dalam satu keterpaduan.
19.
Tujuan :
20.
Mengendalikan
perilaku saluran
21.
Mencegah
perselisihan antara anggota saluran
22.
b. Sistem pemasaran dengan saluran horizontal
23.
Pada sistem ini, ada suatu kerjasama antara dua
atau lebih perusahaan yang bergabung untuk memanfaatkan peluang pemasaran yang
muncul.
24.
c. Sistem pemasaran dengan saluran ganda
25.
Pada sistem ini beberapa gaya pengeceran dengan
pengaturan fungsi distribusi dan manajemen digabungkan, kemudian dari belakang
dipimpin secara sentral.
C. Lingkungan Sebuah Sistem Pemasaran
26.
a.
Lingkungan makro ekstern.
27.
Lingkungan
makro tersebut ialah:
28.
a.
Demografi (kependudukan).
29.
b.
Kondisi ekonomi.
30.
c.
Teknologi.
31.
d.
Kekuatan sosial dan budaya.
32.
e.
Kekuatan politik dan legal.
33.
f.
Persaingan.
34.
b.
Lingkungan mikro eksternal
35.
a. Pasar
(market)
36.
b.
Pemasok
37.
c.
Pialang (marketing intermediaries)
38.
c.
Lingkungan Non- – Pemasaran Intern
39.
Kekuatan
non – pemasaran lainnya adalah lokasi perusahaan, ketangguhan bagian penelitian
dan pengembangan. Kekuatan intern bersifat menyatu (interest) dalam organisasi
dan dikendalikan oleh manajemen.
“STRATEGI PEMASARAN”
A. Pengertian Strategi Pemasaran
40.
Strategi
pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran,
bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan
yang diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam strategi pemasaran, ada tiga
faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran
yaitu :
41.
1. Daur hidup produk
42.
Strategi harus disesuaikan dengan
tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap
kedewasaan dan tahap kemunduran.
43.
2. Posisi persaingan perusahaan di pasar
44.
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan
posisi perusahaan dalam persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau
hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.
45.
3. Situasi ekonomi
46.
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan
situasi ekonomi dan pandangan kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi
makmur atau inflasi tinggi.
B. Macam-Macam Strategi Pemasaran
47.
macam
strategi pemasaran diantaranya:
48.
1.
Strategi kebutuhan primer
49.
Strategi-strategi
pemasaran untuk merancang kebutuah primer yaitu:
50.
1.
Menambah jumlah pemakai dan
51.
2.
Meningkatkan jumlah pembeli.
52.
2.
Strategi Kebutuhan Selektif
53.
Yaitu
dengan cara :
54.
a.
Mempertahankan pelanggan misalnya:
55.
1.
Memelihara kepuasan pelanggan;
56.
2.
Menyederhanakan proses pembelian;
57.
3.
Mengurangi daya tarik atau jelang untuk beralih merk;
58.
b.
Menjaring pelanggan (Acquistion Strategier)
59.
1.
Mengambil posisi berhadapan (head – to heas positioning)
60.
2.
Mengambil posisi berbeda (differentiated positin)
61.
Secara
lebih jelas, strategi pemasaran dapat dibagi kedalam empat jenis yaitu:
62.
1.
Merangsang kebutuhan primer dengan menambah jumlah pemakai.
63.
2.
Merangsang kebutuhan primer dengan memperbesar tingkat pembelian.
64.
3.
Merangsang kebutuhan selektif dengan mempertahankan pelanggan yang ada.
65.
4.
Merangsang kebutuhgan selektif dengan menjaring pelanggan baru.
v
Segmentasi
(Segmentation)
Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat
dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat
digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen. Selain itu perusahaan dapat melakukan
program-program pemasaran yang terpisah untuk memenuhi kebutuhan khas masing-masing
segmen.
Ada beberapa variabel segmentasi yaitu:
Ada beberapa variabel segmentasi yaitu:
1. Demografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam
kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis sepert: Usia, jenis kelamin,
besarnya keluarga, pendapatan, ras, pendidikan, pekerjaan, geografis.
2.Psikografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan lain-lain. Informasi demografis sangat berguna, tetapi tidak selalu menyediakan informasi yang cukup untuk membagi konsumen ke dalam segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen berdasarkan psychografis untuk lebih memahami karakteristik konsumen.
3.Perilaku
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam segmen-segmen berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen menggunakan barang/situasi pemakaian, dan loyalitas merek. Cara untuk membuat segmen ini yaitu dengan membagi pasar ke dalam pengguna dan non-pengguna produk.
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:
• Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.
• Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
• Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
• Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
• Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan.
Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu:
1. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.
2.Psikografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan lain-lain. Informasi demografis sangat berguna, tetapi tidak selalu menyediakan informasi yang cukup untuk membagi konsumen ke dalam segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen berdasarkan psychografis untuk lebih memahami karakteristik konsumen.
3.Perilaku
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam segmen-segmen berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen menggunakan barang/situasi pemakaian, dan loyalitas merek. Cara untuk membuat segmen ini yaitu dengan membagi pasar ke dalam pengguna dan non-pengguna produk.
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:
• Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.
• Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
• Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
• Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
• Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan.
Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu:
1. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.
v Targeting
1. Undifferentiated targeting strategy, strategi ini menganggap suatu pasar sebagai satu pasar besar dengan kebutuhan yang serupa, sehingga hanya ada satu bauran pemasaran yang digunakan untuk melayani semua pasar.
Perusahaan mengandalkan produksi, distribusi, dan periklanan massa guna menciptakan citra superior di mata sebagian besar konsumen.
2. Differentiated targeting strategy, perusahaan menghasilkan beberapa produk yang memiliki karakteritik yang berbeda. Konsumen membutuhkan variasi dan perubahan sehingga perusahaan berusaha untuk menawarkan berbagai macam produk yang bisa memenuhi variasi kebutuhan tersebut.
3. Concentrated targeting strategy, perusahaan lebih memfokuskan menawarkan beberapa produk pada satu segmen yang dianggap paling potensial.
4. Custom targeting strategy, lebih mengarah kepada pendekatan terhadap konsumen secara individual.
Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu:
1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable-variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran.
2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi korporat perusahaan
1. Undifferentiated targeting strategy, strategi ini menganggap suatu pasar sebagai satu pasar besar dengan kebutuhan yang serupa, sehingga hanya ada satu bauran pemasaran yang digunakan untuk melayani semua pasar.
Perusahaan mengandalkan produksi, distribusi, dan periklanan massa guna menciptakan citra superior di mata sebagian besar konsumen.
2. Differentiated targeting strategy, perusahaan menghasilkan beberapa produk yang memiliki karakteritik yang berbeda. Konsumen membutuhkan variasi dan perubahan sehingga perusahaan berusaha untuk menawarkan berbagai macam produk yang bisa memenuhi variasi kebutuhan tersebut.
3. Concentrated targeting strategy, perusahaan lebih memfokuskan menawarkan beberapa produk pada satu segmen yang dianggap paling potensial.
4. Custom targeting strategy, lebih mengarah kepada pendekatan terhadap konsumen secara individual.
Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu:
1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable-variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran.
2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi korporat perusahaan
v Tugas 1.2 Hubungan Antara Keberhasilan Pemasaran
dengan Adat/Kebiasaan Msyarakat
ü
PERILAKU KONSUMEN
A. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan
individu yang melibatkan pembelian penggunaan barang dan jasa termasuk proses
pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut
sebagai pengalaman dengan produk, pelayanan dari sumber lainnya.
B. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
1. Faktor kebudayaan
Faktor kebudayaan meliputi :
a. Budaya : faktor-faktor budaya memberikan pengaruhnya
paling luas pada keinginan dan perilaku konsumen. Budaya (culture) adalah
penyebab paling mendasar teori keinginan dan perilaku seseorang.
b. Subbudaya : setiap kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang
lebih kecil, atau sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama
berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan
meliputi: kewarganegaraan, agama, ras, dan daerah gegrafis.
c. Kelas sosial : hampir setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas sosial.
Kelas-kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan
tersusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan
perilaku yang sama.
Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial,
seperti kelompok kecil, keluarga serta aturan dan status sosial konsumen.
Disini keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting
dalam masyarakat. Keputusan orang ingin membeli juga dipenggaruhi oleh
karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi
ekonomui, gaya hidup dan kepribadian serta konsep diri.
Selain dari beberapa faktor diatas yang mempengaruhi perilaku konsumen
juga dipengaruhi juga oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang meliputi
motivasi, persepsi, pengetahuan dan keyakinan serta sikap.
“Culture”
Menurut Soekanto (1990: 173 dalam Jiunkpe, Waralaba asing, 2006, para. 8), budaya adalah karya, rasa dan cipta masyarakat. Budaya adalah sesuatu yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat (Taylor dalam Author’s Guide, Faktor-Faktor Budaya, 2006, Para. 5).
Menurut Soekanto (1990: 176 dalam Jiunkpe, Waralaba asing, para. 9), budaya memiliki tujuh komponen, yaitu:
a. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia, seperti pakaian, rumah dll.
b. Mata pencarian hidup, seperti pertanian, peternakan dll.
c. Sistem kemasyarakatan, seperti kekerabatan, perkawinan dll.
d. Bahasa, seperti bahasa lisan dan tulisan.
e. Kesenian, seperti seni rupa, seni suara dll.
f. Sistem pengetahuan, seperti membaca, diskusi dll.
g. Religi, seperti sistem kepercayaan.
Pengarang: Renata Maichel .2016.Hubungan Renstra Ekonomi Peluang Pasar
Daftar pusaka
https://www.ekon.go.id/publikasi/download/2053/1500/renstra-d4-2015-2019.pdf diakses pada 10:27 2febuari 2017
Menurut Soekanto (1990: 173 dalam Jiunkpe, Waralaba asing, 2006, para. 8), budaya adalah karya, rasa dan cipta masyarakat. Budaya adalah sesuatu yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat (Taylor dalam Author’s Guide, Faktor-Faktor Budaya, 2006, Para. 5).
Menurut Soekanto (1990: 176 dalam Jiunkpe, Waralaba asing, para. 9), budaya memiliki tujuh komponen, yaitu:
a. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia, seperti pakaian, rumah dll.
b. Mata pencarian hidup, seperti pertanian, peternakan dll.
c. Sistem kemasyarakatan, seperti kekerabatan, perkawinan dll.
d. Bahasa, seperti bahasa lisan dan tulisan.
e. Kesenian, seperti seni rupa, seni suara dll.
f. Sistem pengetahuan, seperti membaca, diskusi dll.
g. Religi, seperti sistem kepercayaan.
Pengarang: Renata Maichel .2016.Hubungan Renstra Ekonomi Peluang Pasar
Daftar pusaka
https://www.ekon.go.id/publikasi/download/2053/1500/renstra-d4-2015-2019.pdf diakses pada 10:27 2febuari 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar